TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics Mohammad Faisal berujar divestasi Freeport Indonesia bakal menjadi salah satu senjata bagi Calon Presiden dan Wakil Presiden Nomor Urut 01 Joko Widodo - Ma'ruf Amin dalam debat capres kedua, Ahad mendatang, 17 Februari 2019.
Baca juga: Jokowi dan Prabowo Akan Dicecar soal Lingkungan Tambang Freeport
"Ya, itu adalah salah satu pencapaian yang menjadi daya jual bagi inkumben," ujar dia di Hong Kong Cafe, Jakarta, Jumat, 15 Februari 2019. Adu gagasan mendatang bertema infrastruktur, pangan, energi, sumber daya alam dan lingkungan hidup.
Meski demikian, bukan berarti isu tersebut tidak bakal diungkit oleh sang penantang, Calon Presiden - Wakil Presiden Nomor Urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno. Faisal yakin Prabowo - Sandiaga bakal mengkritisi beberapa hal terkait divestasi Freeport yang masih banyak kelemahan.
PT Inalum (Persero) telah menguasai saham PT Freeport Indonesia sebesar 51,2 persen pada Desember 2018. Aksi korporasi ini terjadi setelah pelunasan transaksi divestasi saham.
Inalum mengeluarkan dana sebesar US$ 3,85 miliar atau Rp 55,8 triliun dengan kurs Rp 14.500. Biaya akuisisi ini didapatkan setelah menerbitkan obligasi valuta asing senilai US$ 4 miliar. Selain untuk pembayaran saham, sisa pendapatan dari obligasi digunakan untuk refinancing.
Salah satu isu terkait Freeport yang bakal menjadi sandungan bagi Jokowi adalah ihwal lingkungan pertambangan. Pasalnya dua materi penting yang akan dibahas dalam debat itu adalah soal energi dan lingkungan hidup.
"Pemerintah mendiskon pelanggaran lingkungan hidup senilai Rp 185 triliun menjadi divestasi saham dengan mengorbankan hak orang Papua," ujar Ketua Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Merah Johansyah melalui pesan singkat kepada Tempo, Ahad, 10 Februari 2019.
Selanjutnya, Merah juga mempertanyakan keberanian Joko Widodo dan Prabowo Subianto untuk mengejar Freeport terkait perkara itu. Selain itu, ia bertanya apakah pemerintah nantinya bakal memberikan kemerdekaan kepada masyarakat Papua untuk menentukan apakah pertambangan itu mesti ditutup atau tetap dilanjutkan.
Menganai hal tersebut, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma'ruf, Johnny G. Plate mengatakan tak sulit bagi kubunya menjawab berbagai kritik, yang kemungkinan akan menjadi amunisi Prabowo menyerang Jokowi dalam debat kedua.
Johnny mengatakan kubu Jokowi sudah bersiap jika dicecar soal pemerintah yang mendiskon pelanggaran lingkungan hidup senilai Rp 185 triliun menjadi divestasi saham dalam kasus PT. Freeport. "Saya menyampaikan, semua sudah ada studi kajiannya. Akan lebih besar lagi dampak dan kerugian Freeport kalau tidak segera diambil alih," ujar Johnny.
CAESAR AKBAR | DEWI NURITA